Dear readers, 29 Oktober 2017 adalah World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia. Nah, pada peringatan kali ini Kementerian Kesehatan RI mengangkat tema “What is your reason for preventing stroke?” Tema ini diangkat untuk menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli dan waspada terhadap penyakit stroke.
Sebelum saya menjabarkan poin-poin pencegahan penyakit stroke, kita perlu mengetahui dulu apa itu stroke? Dan mengapa kita perlu concern dengan penyakit tersebut.
Berdasarkan penjelasan dari dr. Taufik perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Indonesia (PERDOSSI) stroke sering disebut sebagai “brain attack” atau serangan otak. Hal ini disebabkan karena suplai oksigen ke otak terganggu karena adanya pembuluh darah yang tersumbat atau pecah. Stroke dapat menyebabkan kematian atau kecacatan yang menurunkan status kesehatan ataupun kualitas hidup penderita stroke. Dan pengobatannya pun juga sangat memerlukan biaya yang fantastis!
Menurut data Balitbangkes Kemenkes RI, stroke merupakan 1 dari 10 penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.
Bagaimana ciri-ciri orang yang terkena stroke? Dan apa yang harus dilakukan?
Sering bukan kita jumpai pada orang yang bicaranya sudah mulai tidak jelas, kebas atau kesemutan pada separuh tubuh. Nah, jika ada keluarga ataupun orang terdekat kita mengalami ciri-ciri seperti diatas maka segera kita harus menangani dengan tepat. segeralah membawa ke rumah sakit terdekat agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Karena gejala stroke ini memiliki golden time (dibawah 4 jam setelah terjadi serangan) dimana semua masih bisa dapat ditangani untuk meminimalisir risiko kematian dan kecacatan permanen.
Adapun faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke diantaranya gula darah yang tinggi (diabetes), obesitas, hipertensi, merokok, kurangnya mengkonsumsi buah & sayur, terlalu banyak minum minuman beralkohol dan lain-lain.
Namun, semua faktor-faktor risiko tersebut dapat dicegah supaya tidak terjadi penyakit berkelanjutan seperti stroke. Dalam hal ini dr.Lily S. Sulistyowati selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular memaparkan bahwa pemerintah fokus kepada tiga hal dalam upaya pencegahan penyakit stroke. Yakni:
- GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). GERMAS ini adalah menekankan agar masyarakat memiliki gaya hdup sehat atau healthy lifestyle. Yang dapat dilakukan melalui:
- Peningkatan aktivitas fisik (rutin berolahraga)
- Peningkatan perilaku hidup sehat
- Penyediaan pangan sehat & percepatan perbaikan gizi. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
- Peningkatan pencegahan & deteksi dini penyakit
- Peningkatan kualitas lingkunga
- Peningkatan Edukasi hidup sehat
- Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yakni meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dimulai dari dalam keluarga. Yakni bagi penderita hipertensi untuk berobat secara teratur dan tidak adanya anggota keluarga yang merokok.
- Meningkatkan Gaya Hidup dengan CERDIK.
Mari kita sama-sama memulai gaya hidup sehat untuk diri sendiri dan di dalam keluarga dengan melakukan hal-hal sederhana sebagai berikut:
- Olahraga rutin 3-4 kali dalam seminggu selama 30-45 menit tiap ber-olahraga. cukuplah mulai dengan olahraga yang mudah dan sederhana seperti jogging ataupun sepeda statis.
- Makanlah makanan dengan gizi seimbang. Sayur dan buah usahakan 5 porsi dalam sehari. Kurangi dan hindari makan yang mengandung pengawet dan penguat rasa.
- Istirahat yang cukup
- Kelola stress
- Let’s support each other for having a healthy lifestyle!
So, my reason for preventing stroke is to being health and have a great quality life for my family and the others! How about you? 🙂